Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Wednesday 9 March 2011

Asap Rokok Dimana-mana

Asap rokok tercium dimana-mana. Di angkutan umum, di pasar, di halte bis, di sekolah, bahkan di lingkungan rumah. Kasihan sekali orang yang tidak merokok (perokok pasif) harus menghirup asap yang tidak sehat. Yang merokok pun dari berbagai kalangan, supir, tukang ojeg, karyawan, guru, pelajar, sampai dokter. Wow, tak terbayang profesi yang terakhir disebut ini merokok, tapi itulah kenyataannya.
Saya selalu bertanya apa manfaat dari merokok pada para perokok. Tidak ada yang bisa menjawabnya dengan jawaban yang pasti. Selalu jawaban mereka adalah saya akan pusing jika tidak merokok. Mulut saya rasanya asam jika tidak merokok. Oh, ternyata tidak ada manfaat sama sekali dari rokok itu. Mereka para perokok itu hanya ketagihan terhadap rokok. Mereka akan pusing atau mulutnya berasa asam jika tidak merokok. Ternyata akibat dari rokok itu sama dengan narkoba. Membuat para penikmatnya ketagihan (addicted).
Tapi pernahkan para perokok itu menghormati orang yang tidak merokok? Jawabannya, kebanyakan dari para perokok itu tidak menghormati kami, orang yang tidak merokok. Mereka merokok seenaknya di ruang publik. Para perokok ini seenaknya merokok dalam kendaraan umum seperti bis dan angkot. Mereka juga merokok di halte bis, tanpa mempedulikan orang yang tidak merokok di sampingnya.
Ada cerita yang lebih parah. Para perokok itu adalah guru. Mungkin tidak terlalu berakibat fatal jika para guru itu merokok di luar sekolah. Tapi yang paling membuat saya terkesima adalah guru tersebut merokok di dalam kelas. Hanya 1 kata yang bisa saya ungkapkan saat itu. WOW. Apa yang ada dalam pikiran guru tersebut. Apa tidak terpikir oleh dirinya kalau perbuatannya itu akan menjadi contoh yang buruk bagi siswa-siswa nya. Masya Allah, bagaimana seorang guru bisa seperti itu. Bagaimana pertanggungjawaban dia nanti pada Allah. Apa yang akan dia jawab atas kedzoliman dia terhadap anak-anak didiknya. Apakah dia tidak bisa menahan sekejap saja untuk tidak merokok. Atau jikalau dia memang tidak tahan untuk tidak merokok, kenapa dia tidak merokok di tempat lain saja, di pojok terpencil ruang guru misalnya. Apakah tidak ada guru lain yang berusaha menegurnya. Saya, suatu ketika, mencoba untuk menegurnya. Tapi mungkin apa daya saya, olala, ternyata guru perokok itu adalah guru agama. Ini yang membuat WOW saya semakin membesar. Maka saya serahkan semuanya kepada Allah. Semoga Allah membalikkan hatinya. Memberikan kebaikan datang dari guru agama itu. Laa haula walaa quwwata illa billah.
Ayo kita harus lebih berani lagi mencoba menegur dengan sopan perokok di sekitar kita. Ayo kita tuntut hak kita untuk mendapatkan udara yang bebas dari asap rokok. 
oleh: Laila Meg

1 comment:

  1. Bismillah,
    Salam,memang udah ternyata rokok dan menghisap rokok itu HARAM di sisi syariat Islam..jadi sama2 kita jauhinya.
    Kerna merokok itu memudaratkan kesehatan anggota badan kita.

    Ayoh perokok sekelian tinggalkan amalan merokok itu tidak mendatangkan faedah pada diri ANDA...

    ReplyDelete