Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Monday 21 March 2011

Orang Sukses Itu ....

Orang sukses adalah orang yang menuntaskan 100% semua hal yang sudah dimulainya sedangkan orang gagal adalah orang yang hanya bisa mulai, mulai, dan mulai.
Ketika kita memulai usaha, kita akan bersemangat memulainya. Kita akan memberikan energi terbesar kita, focus yang paling focus kita. Seiiring dengan waktu, akan banyak permasalah yang akan menerjang. Nah, energy itu akan berkurang dengan datangnya masalah, focus pun akan terpecah sehingga kita memutuskan untuk mengakhiri usaha yang sedang dirintis tersebut. Suatu waktu kita merasa memiliki keberanian dan energy kembali untuk memulai suatu usaha. Kembali ditengah perjalanan mendapati suatu halangan, maka kembali berhenti. Saat yang lain kita merasa lagi memiliki peluang untuk memulai suatu usaha. Kembali mendapat halangan di tengah jalan, maka kembali berhenti. Begitu seterusnya, memulai, mendapat halangan, berhenti, memulai lagi, ada kendala, kembali berhenti. Begitu seterusnya, tidak pernah mencapai suatu yang ingin dicapainya.
Banyak sekali factor yang menyebabkan seseorang berhenti di tengah jalan. Penyebabnya adalah usahanya tidak 100%, energinya tidak 100%, komitmennya tidak 100&%, semangatnya tidak 100%. Jika usaha, energy, komitmen, atau semangatnya tidak 100% maka 0%. Jika tidak 100% maka akan dipastikan seseorang tidak akan berhasil dalam usahanya, apapun itu.
Ini adalah contoh kasus yang  pernah saya atau banyak orang yang alami. Suatu ketika saya ingin membuka kursus Bahasa Inggris di tempat tinggal saya. Dengan modal yang saya miliki, sebagai seorang lulusan perguruan tinggi terkemuka jurusan Bahasa Inggris, maka saya percaya diri untuk bisa mengajar. Apakah cukup dengan bermodalkan skill Bahasa Inggris saja? Ternyata tidak. Saya juga harus mempromosikan tempat kursus yang saya miliki. Maka saya memulai menyiapkan kelas, membuat brosus, menyebarkan brosur. Setelah melakukan semua itu, dengan penuh harapan yang tinggi saya yakin akan mendapatkan siswa yang banyak. Setelah menunggu sekitar 1 minggu, tidak ada satupun orang yang mendaftar. Saat itu saya masih punya harapan. 1 bulan berlalu, hanya 2 orang yang daftar. Sedikit harapan itu mulai muncul. 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan berlalu. Bukannya siswa bertambah, 2 orang siswa itupun mengundurkan diri. Lalu hancurlah harapan saya. Saat itu saya memutuskan bahwa usaha saya gagal dan saya harus mencoba usaha yang lain. Selain mempunyai skill berbahasa Inggris, ternyata saya juga memiliki keahlian membuat kue. Saya pun mencoba usaha berjualan kue. Saya keluarkan modal dengan membuat kue-kue untuk dijadikan tester. Saya bagikan ke tetangga-tetangga saya. Ternyata mereka menyukai kue-kue bikinan saya. Saya pun memiliki harapan dengan usaha kue saya ini. Awal-awal banyak tetangga yang memesan kue saya. Seiiring waktu, mereka mulai bosan dengan kue-kue bikini saya sehingga pesanan pun menurun drastis. Saypun dengan segera memutuskan bahwa usaha kue saya telah gagal.
Apa sih yang membuat semua usaha saya gagal? Ternyata semuanya gagal karena saya tidak 100%. Saya tidak 100% dalam komitmen saya. Saya tidak 100% dalam usaha saya. Energy saya tidak 100% dalam membangun usaha. Andai saja di usaha pertama saya-membuka kursus, saya tidak cepat menyerah. Seharusnya saya menganalisa apa yang menjadi penyebab kegagalan saya. Bisa jadi kursusan yang saya buat itu terlalu biasa. Seharusnya saya bisa lebih kreatif dan inovati lagi dalam metode belajarnya. Seharusnya saya lebih gencar lagi dalam promosinya. Dalam usaha kedua pun saya terlalu cepat menyerah. Seharusnya saya lebih kreatif dan inovatif lagi dalam menciptakan cita rasa kue-kue yang baru. Tidak terpaku dengan macam kue yang sudah banyak dipasaran.
Sejak saat ini saya berkomitmen bahwa saya akan selalu 100% dalam setiap langkah saya. SEMANGAT…

No comments:

Post a Comment