Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Friday 4 November 2011

Beres Kuliah: Nganggur, Kerja atau Berkarya


Ketika masih duduk di bangku kuliah, pertanyaan yang sering terlontar adalah berapa IP nya, kapan selesainya. Di akhir masa kuliah, dalam masa menyusun skripsi pertanyaan yang kerap ditanyakan adalah kapan lulusnya. Setelah lulus, pertanyaan selanjutnya adalah kapan bekerja. Sepertinya begitulah siklus kehidupan pendidikan, lulus TK masuk SD, lulus SD masuk SMP, lulus SMP masuk SMA, lulus SMA masuk kuliah, lulus kuliah lalu bekerja.
Sebenarnya apa arti dari bekerja itu? Bekerja di sebuah gedung, punya atasan/ bos, mendapatkan gaji tiap bulan, pergi ngantor tiap hariSenin sampai Jum’at, atau Senin sampai Sabtu, bahkan tiap hari masuk kerja.
Saat ini masih banyak sekali mahasiswa yang berpikir untuk bekerja setelah lulus. Membuat lamaran pekerjaan, datang ke bursa kerja, rela antri di Departemen Ketenagakerjaan untuk mendapatkan kartu kuning, tiap tahun ikut seleksi CPNS. Masih minim sekali mahasiswa yang berpikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan ataupun menydiakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Sepertinya masih ada ketakutan dalam diri untuk berwiraswasta ataupun juga mungkin rasa malu. Pandangan masyarakat ikut berkontribusi terhadap ketakutan-ketakutan yang dialami para lulusan universitas. Bayangkan saja ketika seorang lulusan universitas top di sebuah kota besar mencoba untuk usaha berjualan bakso gerobak atau eskrim. Mungkin banyak orang yang akan mencibir, sarjana ekonomi lulusan universitas top kok malah jualan bakso, kalau mau jualan bakso saja sih gak usah sekolah tinggi-tinggi, sayang biaya, lulusan SD juga bisa kok.
Pandangan masyarakat yang negatif kemungkinan besar akan menyiutkan nyali si sarjana ekonomi yang masih hijau tersebut. Memadamkan semangat si sarjana. Mending kalau tekadnya sekuat baja, apapun pandangan orang tidak peduli. Jika tekad yang dimiliki hanyalah sekeras tahu bisa dipastikan dia akan berhenti sebelum memulai, berhenti untuk memulai menciptakan sebuah karya besar, menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang banyak.  Besar kemungkinan dengan ilmu marketing yang dipelajari si sarjana ekonomi akan menjadi faktor yang sedikitnya mempengaruhi kesuksesan dalam memasarkan sebuah produk, seperi bakso. Penjual bakso kebanyakan mungkin akan berjualan dengan cara yang biasa saja seperi berjualan keliling kompleks perumahan atau mangkal di sebuah tempat. Sangat mungkin dengan keilmuan yang dia peroleh di sekolah tinggi dia bisa mengembangkan cara berjualan bakso yang inovatif dan tidak konvesional.
Maka para mahasiswa, jangan lagi berpikir mencari kerja setelah lulus. Tapi berkaryalah, ciptakanlah lapangan pekerjaan yang berkualitas. 

1 comment:

  1. good job, dengan berkarya dari hati mau dibayar atau tidak gak masalah yang penting usahanya terlebih dahulu jangan dipikir duitnya dari mana semangat harus penting.

    ReplyDelete