Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Saturday, 5 May 2012

Hikmah Hijrah Ke Habasyah


Rasulullah saw mengisyaratkan kepada orang-orang yang dikurung adzab kaum musyrikin untuk meningalkan Mekah, berhijrah di jalan Allah ke Habasyah, karena di sana ada raja yang adil, tidak menzalimi orang lain, sampai Allah berikan jalan keluar dari kesulitan tekanan dan siksaan yang mereka alami. Hikmah dari pemilihan Habasyah sebagai tempat berhijrah adalah pemilihan strategi yang cerdas. Dari kisah ini bisa diambil bahwa kita bisa bekerjasama dengan siapa saja bahkan yang berlainan keyakinan dengan kita sepanjang mereka jujur, adil, bijaksana, dan tidak menzalimi orang lain.
Ketika itulah sekelompok kaum muslimin berangkat ke Habasyah, melarikan diri karena Allah dengan membawa agamanya menghindari fitnah. Kepergian mereka dilakukan dengan sembunyi-sembunyi sehingga tidak diketahui orang Quraisy yang dapat merusak rencana ini. Inilah hijrah pertama dalam sejarah Islam, terjadi pada tahun ke lima setelah kenabian. Hikmah yang bisa diambil dari kisah ini adalah bahwa untuk kemenagan Islam kita tidak harus terus maju secara terbuka. Ada kalanya kita harus mundur untuk mengatur kembali strategi agar bisa menang dan kita juga harus tenang dalam mengahadapi fitnah-fitnah.
Gelombang pertama ini terdiri dari beberapa keluarga dan beberapa personil lain yang jumlah mereka semua tidak lebih dari enam belas orang pria wanita. Mereka segera berjalan ke tepi pantai, Allah mudahkan begi mereka dengan tersedianya perahu yang menyebarangkan mereka ke Habasyah. Sehingga ketika kaum Quraisy mencari jejaknya ke pantai, mereka telah berangkat menyeberang dalam lindungan Allah. Di Habasyah mereka tinggal dengan aman baik secara fisik maupun idiologis dari gangguan orang musyrik yang tidak henti-hentinya memfitnah agama mereka. Dan hanya sedikit saja yang masih berada di Mekah bersama Rasulullah saw.
Jika dikaitkan dengan masa kekinian bisa diambil hikmah bahwa untuk keberjayaan Islam kita harus melakukan strategi yang apik. Fitnah-fitnah terhadap Islam telah terjadi sejak zaman Nabi sampai sekarang sehingga dalam menghadapi fitnah-fitnah kita harus berlaku tenang dan ada kalanya kita mundur atau bersembunyi sejenak untuk mengatur strategi bagaimana menghalau fitnah-fitnah dan membersihkan diri dari fitnah-fitnah tersebut.

No comments:

Post a Comment