Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Saturday 21 July 2012

Derita dalam Kelas Bahasa Inggris



Pelajaran Bahasa Inggris bisa jadi satu dari banyak pelajaran yang tidak disukai oleh para siswa. Dengan begitu banyak tata bahasa, pelafalan, dan masih banyak lagi aturan yang diberlakukan dalam pembelajaran Bahasa Inggris membuat banyak murid yang lebih banyak berdiam diri selama pelajaran Bahasa Inggris. Ditambah lagi guru Bahasa Inggris yang menyeramkan dan marah jika siswanya salah dalam berbicara Bahasa Inggris selama pelajaran semakin membuat siswa nyaman berdiam diri. lebih baik diam daripada bicara tapi salah. Ya, kebanyakan dari siswa di Indonesia ini takut berbicara Bahasa Inggris karena mereka takut salah dalam tata bahasa dan salam dalam pelafalannya sehingga membuat mereka malu dan segan berbicara Bahasa Inggris.
Kesempatan yang diberikan kebanyakan guru Bahasa Inggris kepada siswanya untuk berbicara Bahasa Inggris di kelas juga sangat kurang sekali sehingga siswa tidak terbiasa berbicara Bahasa Inggris. Dan hasilnya, enam tahun belajar di SD, tiga tahun belajar di SMP, dan 3 tahun lagi belajar di tingkat SMA, total 12 tahun belajar di sekolah tidak mampu membuat siswa berani berbicara Bahasa Inggris. Bayangan ketakutan akan tata bahasa selalu muncul tiap kali ingin berbicara Bahasa Inggris.
Apa yang salah dengan metode pembelajaran Bahasa Inggris di kelas. Apa yang diperbuat oleh para guru Bahasa Inggris di Indonesia yang membuat para siswanya masih ‘ketakutan’ dalam berbicara Bahasa Inggris. Apa yang sebenarnya harus dilakukan oleh para guru Bahasa Inggris ini supaya para siswanya berani berbicara Bahasa Ingris bukan hanya di dalam kelas tapi juga berani berbicara dengan para penutur Bahasa Inggris.
Berdasarkan pengalaman saya belajar selama 3 tahun di SMP dan 3 tahun di SMA (zaman saya belum belajar Bahasa Inggris di tingkat SD), belajar Bahasa Inggris di sekolah tidaklah menyenangkan (padahal saya suka sekali mendengarkan lagu barat). Tidak satupun pelajaran Bahasa Inggris yag disampaikan dengan cara menyenangkan dan membuat saya berani berbicara dalam Bahasa Inggris. ditambah lagi guru Bahasa Ingris yang galak dan berwajah menyeramkan.
Enam tahun saya belajar Bahasa Inggris di Sekolah, sangat sedikit guru Bahasa Inggris yang memberikan kesempatan kepada muridnya untuk berbicara Bahasa Inggris. Yang saya ingat selama belajar Bahasa Inggris adalah mendengarkan guru menerangkan di depan dan mengerjakan LKS (Lembar Lerja Siswa) setelah selesai mengerjakan latihan di LKS lalu kami, para siswa mengecek jawaban yang benar. Lalu membuat kalimat dalam Bahasa Inggris sesuai dengan struktur tata bahasa (tenses) yang diberikan tanpa tahu dalam situasi dan konteks seperti apa kami harus menggunakan tenses tersebut. Intinya, pembelajaran Bahasa Inggris yang dialami oleh saya dan mungkin teman-teman seumuran saya di sekolah menggunakan porsi Teacher Talk Time (waktu guru berbicara) yang jauh lebih banyak dibandingkan Student Talk Time (waktu murid berbicara). Dan semakin diperburuk oleh bahasa pengantar yang digunakan oleh guru bukanlah bahasa target (Bahasa Inggris) melainkan menggunakan Bahasa Indonesia sehingga lagi-lagi para siswa tidak memiliki kesempatan untuk mendengarkan lingkungannya berbahasa Inggris.
Tapi zaman telah berubah. Guru Bahasa Inggris di Indonesia semakin memperlihatkan kemajuan yang luar biasa. Banyak metode pembelajaran Bahasa Inggris yang diterapkan di kelas. Sekarang ini guru tidak lagi menjadi pusat dalam proses pembelajaran melainkan siswa yang menjadi pusat. Porsi guru di dalam kelas pun tidak lagi sebanyak porsi bicara guru di masa lampau. Sekarang ini porsi siswa untuk berbicara jauh lebih banyak. Pun, sudah banyak guru Bahasa Inggris yang menggunakan Bahasa Inggris atau bahasa target sebagai bahasa pengantar di dalam kelas sehingga siswa diberi lebih banyak kesempatan untuk mendengarkan Bahasa Inggris di dalam kelas.
Apa yang dimaksud dengan Student Talk Time (STT) dan juga apa itu Teacher Talk Time (TTT). STT adalah waktu atau kesempatan bagi para siswa untuk berbicara dan TTT adalah waktu atau kesempatan bagi guru untuk berbicara. Jika di masa lampau TTT jauh lebih banyak porsinya dibandingkan dengan STT, maka saat ini STT yang mendapatkan porsi jauh lebih banyak dibandingkan dengan TTT. Dengan banyaknya porsi STT ini diharapkan siswa lebih banyak lagi mendapatkan kesempatan untuk berbicara Bahasa Inggris di dalam kelas sehingga berbicara Bahasa Ingris menjadi suatu kebiasaan dan mendorong siswa untuk lebih berani lagi berbicara dalam Bahasa Inggris...^_^...

1 comment: