Yah, jomblo itu prinsip.
Prinsip untuk menjaga diri sebelum bertemu dengan pasangan yang halal. Jomblo itu
pilihan bukan karena tidak laku sehingga mengumbar cinta yang tidak semestinya.
Jomblo itu menjaga raga dan hati sebelum diberikan kelak pada yang yang berhak.
Jomblo itu menjaga hati dan menjaga cinta agar kelak diberikan hanya pada
pasangan dengan berlandaskan cinta karena Allah. Jomblo itu tidak asal pilih,
mencari yang benar-benar terbaik.
Di zama ‘edan’ ini
mungkin kata jomblo adalah kata yang menakutkan bagi sebagian orang. Sebagian orang
tidak mau disebut jomblo sehingga tidak segan-segan untuk mengumbar cinta alias
mengumbar hawa nafsunya. Bagi sebagian orang jomblo tidak bolah ada dalam
perjalanan hidupnya sehingga sekuat tenaga berusaha untuk menghindari label
jomblo melekat pada dirinya. Agar label jomblo tidak melekat pada dirinya,
tidak segan-segan untuk mempunyai pasangan yang belum halal dengan asal-asalan.
Asal tidak jomblo, maka sebagian orang mau berpasangan dengan siapa saja bahkan
dengan kualitas diri pasangan yang rendah sekalipun.
Bagaimana Islam
memandang label ‘jomblo’ ini. Menurut Islam, jika kita sudah mampu untuk
menikah maka kita diwajibkan untuk menikah sehingga pasangan yang kita miliki
adalah pasangan yang halal menurut agama Islam. Menurut Islam jika kita belum
mampu menikah, maka kita dianjurkan untuk menahan diri dengan berpuasa. Jadi buat
para jomblowan dan jomblowati itu harus banyak-banyak puasa (sunah), selain
untuk menjaga diri dari hawa nafsu juga memperbanyak ibadah shaum sunah agar
segera dipertemukan dengan jodoh yang terbaik.
Dalam hal pergaulan,
Islam mengharuskan bagi laki-laki dan perempuan untuk menjaga pandangannya. Jangankan
untuk pacaran, pegangan tangan, pelukan atau bermesraan, untuk memandang secara
berlebihan saja tidak diperbolehkan.
Berpasangan adalah
fitrah dari manusia tapi bukan berarti bebas untuk berpasangan tanpa dibingkai
oleh pernikahan. Percintaan antara laki-laki dan perempuan diperbolehkan
setelah tali pernikahan mengikat. Setelah ada akad yang menandakan sah nya
untuk saling mencintai dan tanggung jawab yang melekat pada masing-masing
pasangan. Laki-laki bertanggung jawab sebagai suami dan perempuan bertanggung
jawab sebagai istri.
Jadi untuk para
jomblowan dan jomblowati, tahanlah hawa nafsu kalian untuk berpacaran dengan
berpuasa dan amalan ibadah lainnya yang akan membentengi diri dari serbuah aksi
syaitan yang akan selalu mengganggu kita untuk melakukan maksiat. Perbagus diri
dengan amalan sholeh dan akhlak mulia sehingga kelak mendapatkan jodoh yang
memang terbaik. Tetapkan dalam hati bahwa menjadi menjadi jomblo adalah prinsip
kita bukan nasib kita. wallahu’alam …^_^…
No comments:
Post a Comment