Bagi saya kehidupan yang
saya jalani saat ini adalah kehidupan yang nyaman. Saya hidup mandiri lepas
dari dukungan finansial orang tua sudah cukup lama. Tahun 2006, setelah lulus
kuliah saya memutuskan untuk hidup mandiri berawal dengan menyewa sebuah kamar
kos. Sejak saat itu saya mendapatkan kehidupan yang ‘bebas’.
Hidup mandiri, tanpa
dukungan finansial dari orangtua, pun hidup bebas. Hidup bebas ala saya itu
maksudnya bebas melakukan apa saja yang saya senangi. Bebas untuk bangun tidur
kapan saja, bebas untuk tidur kapan saja, bebas untuk tidak setiap hari
beres-beres melakukan pekerjaan domestic. Juga bebas untuk menentukan
keputusan.
Dengan kehidupuan
seoerti itu saya merasa nyaman, menikmati up dan down kehidupan, menikmati
susah dan senangnya belajar hidup mandiri. Hingga akhirnya sahabat terdekat
satu persatu mulai melepas masa lajangnya dan mulai kehidupan baru sebagai
seorang istri dan juga ibu.
Seringkali saya
mendengar cerita dari sahabat-sahabat saya tersebut, jika mereka akan
memutuskan sesuatu mereka harus berkonsultasi dulu pada suami mereka. Mereka juga
harus bangun pagi-pagi sekali untuk melayani suami yang akan berangkat bekerja.
Dan ketika mereka memiliki anak, mereka juga disibukkan oleh hal-hal yang
berkaitan dengan bayi dan lainnya.
Saat itu saya berfikir
bahwa saya belum siap untuk segala urusan tetek bengek dalam pernikahan seperti
mengurus suami, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, bangun pagi untuk meyiapkan
segalanya dan hal-hal lain lagi yang saya pikir bisa merusak ritmehidup
saya. Terdengar ‘kejam’ dan ‘salah’ tapi
itulah pikiran saya saat itu.
Sampai akhirnya, sahabat
saya, soulmate saya, sahabat terakhir ddi ‘gank’ kami yang belum menikah
akhirnya menikah juga. Dari situlah saya mulai merasa bahwa saya harus berubah.
Saya harus berani keluar dari zona nyaman saya. Mulai saat ini saya harus
merubah pola pikir saya yang ‘salah’. Teringat saat saya ‘dimarahi’ oleh
seorang sahabat karena saya mengeluh jika menikah saya akan capek mengurus
suami. Serta merta sahabat saya itu memarahi saya dengan mengatakan bahwa
mengurus suami adalah salah satu ibadah kita.
Yah, saya harus
menguatkan diri, saya harus segera keluar dari zona nyaman saya, saya harus
segera merubah pola pikir dan hidup saya. Wallahu’alam…^_^…
No comments:
Post a Comment