Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Tuesday 8 April 2014

Inovasi Inkremental Vs. Inovasi Terobosan

Dalam proses pengembangannya inovasi dibagi kedalam dua tipe, yaitu inovasi incremental dan inovasi terobosan.
A. Inovasi Inkremental
Inovasi inkremental merujuk pada perubahan yang simple atau pengaturan terhadap produk, pelayanan dan proses yang sudah ada. Bukti yang berkembang menyatakan bahwa perusahaan mencari keuntungan dari investasi inovasi dengan berfokus pada inovasi inkremental. Kami akan menilai hasil penelitian terhadap resiko dari inovasi. Pertama, kami harus menilai bagaimana perusahaan menciptakan inovasi inkremental. Penggerak utama inovasi inkremental di banyak perusahaan dalam 10 tahun terakhir ini adalah program-program yang ditujukan untuk perbaikan terus-menerus, pengurangan biaya dan kualitas manajemen.
Perbaikan terus-menerus, dalam bahasa Jepang disebut dengan istilah Kaizen, adalah proses yang mencoba untuk menemukan cara untuk meningkatkan dan mempertinggi produk perusahaan dan proses yang didesain dari pemasangan, penjualan dan pelayanan. Pendekatan ini bertujuan untuk menemukan pengembangan dan perbaikan dalam berbagai aspek dari apa yang perusahaan lakukan sehingga akan menghasilkan biaya yang lebih rendah, kualitas yang lebih tinggi dan kecepatan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Beberapa tahun yang lalu, Toyota menanggapi insiden berpotensi cacat dari sistem akselerator dengan seluruh perusahaan, penegasan kembali yang rendah hati dari pendirinya, Taiichi Ohno. Sistem tersebut menjadikan Toyota sebagai perusahaan otomotif yang terkemuka. Toyota memulai peneltian yang cermat untuk setiap produk yang pembelian atau pembuatannya termasuk ke dalam pemasangan otomotifnya untuk menumbuhkan perhatian terhadap keuntungan yang didapat dari penggabungan perusahaan optomotif yang dimulai oleh Daimler Chrysler. Hasilnya: perusahaan dalam satu decade ini menghasilkan $20 milyar dari pembelian onderdil, dan juga menaikkan kualitasnya secara signifikan. Mengambil perspektif Jepang yang menyatakan bahwa 1001 inovasi kecil atau perkembangan bersama akan menjadi hal yang transformatif. Contoh yang hebat adalah pembuatan klakson oleh pemasok Jepang sehingga mengurangi komponennya yang tadinya terdiri dari 28 komponen menjadi 6 komponene saja sehingga menghemat 40% biaya pembuatan tapi juga menaikkan kualitasnya. Contoh lainnya adalah interior pegangan pintu. Tadinya ada 35 komponen dalam 1 pegangan tapi sekarang hanya 3 saja untuk 90 model Toyota. Para insinyur Toyota menyebut proses ini sebagai kawaita zokin wa shiberu atau ‘memeras tetesan air dari handuk yang kering’ artinya proses pengembangan, luar biasa dan tanpa akhir ini telah berhasil.
Ada 10 elemen penting dalam menghasilkan inovasi inkremental yang berarti, yaitu:
1. kualitas penjelasan dan nilai konsumen. Personil perusahaan harus mengetahui define yang jelas tentang apa artinya kualitas dalam pekerjaan, departemen dan keseluruhan perusahaan. Hal tersebut harus dikembangan dari perspektif konsumen anda sebagai ketentuan tertulis. Berfikir dalam hal nilai konsumen akan memperluas definisi dari kualitas termasuk keefisienan dan responsive. Dengan kata lain, kualitas yang diberikan pada konsumen artinya produk harus baik; harga bersaing (efisien) dan anda menyediakannya dengan cepat dan tanggap ketika dibutuhkan (responsif). Nilai konsumen ditemukan dalam 3 kombinasi-kualitas, harga dan kecepatan.

2. mengembangkan orientasi konsumen. Nilai konsumen adalah apa yang konsumen katakana. Jangan terpaku pada informasi dari pihak kedua. Bicara pada konsumen anda secara langsung dan kenali konsumen ‘internal’ anda. Biasanya kurang dari 20% karyawan perusahaan berhubungan dengan konsumen ‘eksternal’, sedangkan 80% nya melayani konsumen ‘internal’. Prosesnya terlihat sebagai berikut:

3. fokus terhadap proses bisnis perusahaan. Langkah berhenti di setiap menit dalam prose penyediaan produk dan jasa perusahaan dan lihat bagaimana cara untuk meningkatkannya, daripada hanya fokus pada produk yang sudah jadi dan jasanya saja. setiap prose berkontribusi terhadap beberapa cara, yang bisa dikembangkan dan diadaptasi untuk membantu peningkatan proses yang lainnya (konsumen internal). Berikut adalah beberapa contoh bagaimana caranya nilai konsumen ditinngikan dalam proses bisnis dalam beberapa fungsi.

4. mengembangkan kerjasama antara konsumen dan pemasok. Sebuah organisasi memiliki tendensi yang merusak untuk memandang pemasok dan bahkan konsumen. Penting untuk memahami arus horizontal dari sebuah bisnis-pemasok luar ke pemasok internal. Pandangan ini menyatakan bahwa pemasok adalah rekan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan konsumen adalah rekan dalam hal penyediaan input sehingga perusahaan dan pemasok dapat mencapai titik temu dan memenuhi harapan konsumen.
Para karyawan di Ford Motor Company’s Dearborn, Michigan, terkoneksi secara elektronik dengan pemasok di Allied Signal’s Kansas City, Missouri. Computer Ford baru-baru ini mengirimkan desain balok penghubung mobil kepada pabrik computer Allied Signal yang akan merubah desain tersebut menjadi alat mesin. Hasilnya: kualitas, efisiensi dan responsif.

5. mengambil sebuah pendekatan pencegahan. Banyak organisasi yang memberikan penghargaan kepada ‘pemadam kebakaran’ bukan kepada ‘pencegah kebakaran’ dan mengidentifikasi kesalahan setelah pekerjaannya selesai. Manajemen, seharusnya diberi penghargaan untuk orientasinya dalam hal pencegahan dan menghapuskan pekerjaan-tambahan yang tidak bernilai seperti yang dilakukan oleh CCC21 di Toyota.

6. mengadopsi sikap bebas-kesalahan. mempunyai sikap ‘cukup bagus’ sudah tidak cukup lagi. Bebas-kesalahan seharusnya menjadi standar sikap bagi setiap individu. Para manajer harus mengambil peran dalam mendemonstrasikan dan mengkomunikasikan pentinya sigma 6.

7. dapatkan fakta terlebih dahulu. Perusahaan yang berorientasi pada peningkatan berkelanjutan membuat keputusan berdasarkan fakta bukan opini. Pengukuran yang akurat seringkali menggunakan teknik statistic yang telah siap sedia dari setiap variabel kritis dalam menjalankan bisnisnya- dan menggunakan pengukuran tersebut untuk menemukan akar masalahnya dan menghapus penyebabnya.

8. mendorong setiap manajer dan karyawan untuk berpartisipasi. Keikutsertaan para karyawan, kekuasaan, pembuat keputusan dan pelatihan yang intensif dalam teknik kualitas, teknik statistic dan alat ukur adalah bahan-bahan untuk peningkatan berkelanjutan yang akan mendukung komitmen untuk meningkatkankan nilai konsumen.

9. menciptakan atmosfir dari keterlibatan total. Manajemen kualitas bukan hanya pekerjaan dari segelintir manajer saja atau 1 departemen saja. nilai konsumen tidak akan tercapai dengan maksimal kecuali semua pihak menerapkan konsep kualitasnya secara terus menuerus.

10. bekerja keras untuk peningkatan yang berkelanjutan. Stephen Yearout, direktur dari Ernst & Young’s Quality Management Center, baru-baru ini mengamati bahwa ‘menurut sejarah, memenuhi harapan konsumen akan membedakanmu dengan para pesaingmu’. Abad 21 menuntut anda untuk mengantisipasi harapan konsumen dan memberi layanan berkualitas lebih cepat dari pada pesaing anda.
B. Inovasi Terobosan
Clayton Christensen dari Harvard Business School, membedakan ‘teknologi penunjang-yang meningkatkan produk atau proses dan teknologi pengrusak-yang merevolusi industry dan menciptakan sesuatu yang baru. Christensen lebih memilih fokus pada pembicaraan tentang ide teknologi pengrusak yang bekerja sepuluh kali lebih baik daripada teknologi yang sudah ada seperti contohnya inovasi pengurangan 40% dari biaya kaca mobil. Inovasi terobosan adalah sebuah inovasi produk, proses, teknologi atau biaya yang merepresentasikan lompatan kuantum dalam satu atau lebih cara.
Inovasi yang dilakukan oleh Apple dengan iPod dan iTunes adalah inovasi terobosan. Mereka (iPod dan Itunes) bukan peningkatan  inkremental dari komputer Apple. Mereka adalah aplikasi dari teknologi mikro prosesor yang berhubungan dengan computer Apple, yang diaplikasikan di industry yang benar-benar berbeda. Apple yang hanya memiliki 2% pangsa pasar di industri PC sekarang memposisikan dirinya ke dalam industry musik dan hiburan melalui inovasi terobosan. Mereka menjadi penjual musik yang top di dunia dalam waktu 5 tahun setelah meluncurkan iTunes.
Inovasi terobosan seperti yang dikatakan Christensen sebagai ‘perusak’ seringkali mengguncang dunia industri dengan berbagai macam ide yang sama sekali berbeda dari bentuk aslinya. Apple sepertinya sekarang ini mempunyai kebiasaan untuk menciptkan industri baru. Inovasi yang asli terjadi 20 tahun sebelumnya di garasi Jobs dan Wozniak, mereka menciptakan komputer pertama yang dipandang sebagai sebuah mainan oleh para plekau industri komputer pada saat itu. Tetapi sekarang dengan cepat mereka mendobrak arus utama dari industri komputer dan hampir menjatuhkan kedigdayaan IBM. Jam tangan digital dari Texas Instrument juga mengganggu dominasi industri jam tangan Swiss. Inovasi terobosan juga disukai oleh beberapa kelompok konsumen (biasanya konsumen baru) karena perangkatnya yang murah, simpel, mudah digunakan, atau lebih kecil yang dipandang sebagai kinerja buruk dari prosuk arus utama. Stik memori San Disk, diskon belanja Wallmart dank upon digital instan dari Groupan Now adalah beberapa contoh dari inovasi terobosan yang menyebabkan kematian beberapa produk dari arus utama. Mantan CEO Digital Equipment Company, Ken Olsen, mengatakan bahwa Apple dan idenya tentang PC di rumah ketika komputer Apple pertama kalinya terjual:”Aku berfikir bahwa tidak ada alasan untuk individu memiliki sebuah komputer di rumahnya”.
Pendekatan inovasi terobosan pada dasarnya lebih beresiko daripada inovasi inkremental, alasannya bisa dilihat di gamabr 14.3 yang dikeluarkan oleh Industrial Research Institute di Washington DC. Kesimpulan yang mereka buat dalah bahwa sebuah perusahaan yang berkomitmen pada inovasi harus, pertama, memiliki kemampuan menjelaskan secara gamblang kepada seluruh pegawai di setiap level, agar mereka faham tentang pentingnya inovasi terobosan untuk masa depan pereusahaan. Kedua, menentukan tujuan kepada semua pihak yang terlibat. Ketiga, menargetkan hanya kepada ‘domain yang kaya’-area investigasi dimana banyak jawaban yang menunggu untuk ditemukan. Keempat, dan mungkin yang terpenting adalah menukar pekerja di laboratorium dan unit bisnis secara regular untuk menjadikan para peneliti mengerti akan kebutuhan pangsa pasar. Ide ini tentu saja lebih banyak diterapkan di perusahaan yang lebih besar dimana usaha terobosan dikonsentrasikan di laboratorium dan yang lainnya di unit R&D.
Perusahaan yang lebih kecil seringkali dijadikan sumber untuk melakukan inovasi terobosan karena investasi yang lebih sedikit, masa konsumen yang tetap dan secara bertahap terus melakukan peningkatan pada produk, pelayanan atau proses untuk melayanai konsumen. Berdasarkan ukuran perusahaan penting untuk menimbang resiko dari penggunaan inovasi inkremental versus inovasi terobosan. 

No comments:

Post a Comment