Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Friday, 12 June 2015

Desain Pembelajaran: Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran Berbicara Di Kelas



Penggunaan Multimedia
Strategi penggunaan multimedia digunakan untuk mendukung model pembelajaran memerikan/ mendeskripsikan dan melanjutkan cerita dalam mengembangkan keterampilan berbicara siswa.
Konsep dari multimedia didefinisikan dalam berbagai macam definisi. Pada intinya karakteristik dari multimedia itu terdiri dari teks, grafik, animasi, video dan suara (Andressen & Brink:2013).
Turban, dkk (2002) dalam Khurriyatur menyatakan bahwa multimedia adalah Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar.
Steinmetz (1995) dalam Khurriyatur menyebutkan multimedia adalah gabungan dari seminimalnya sebuah media diskrit dan sebuah media kontinu. Media diskrit adalah sebuah media dimana validitas datanya tidak tergantung dari kondisi waktu, termasuk didalamnya teks dan grafik. Sedangkan yang dimaksud dengan media kontinu adalah sebuah media dimana validitas datanya tergantung dari kondisi waktu, termasuk di dalamnya suara dan video.
Multimedia dapat dilihat sebagai sarana belajar dan sarana komunikasi. Dalam situasi belajar, produk multimedia dan layanan online dapat digunakan secara kreatif dan reflektif. Selanjutnya, multimedia dapat digunakan untuk mendorong materi pembelajaran dan topik lintas-kurikuler (Andressen & Brink:2013)
Andressen & Brink (2013) memaparkan beberapa keuntungan penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran. Multimedia sangat menolong dalam pendidikan karena karakteristinya yang interaktif, fleksibel dan integrasi dari media yang berbeda dapat mendukung proses belajar dan membantu siswa untuk meningkatkan motivasinya dalam belajar.
Mayer (2005) dalam jurnal SEG Research menambahkan keuntungan dari penggunaan multimedia dalam kelas, dia menyatakan bahwa narasi dan video lebih efektif dibandingkan narasi dan teks. Menurut SEG Research, Multimedia menawarkan kemungkinan proses belajar yang menarik untuk memenuhi kebutuhan peserta didik abad ke-21. Penggunaan instruksi multimedia secara signifikan dapat meningkatkan pembelajaran siswa jika dirancang dan dilaksanakan dengan baik.
Joshi (2012) menyatakan dalam jurnalnya yang berjudul Multimedia: A Technique in Teaching Process in the Classrooms bahwa dengan menggunakan multimedia dalam proses belajar di kelas,  guru bisa memberikan lebih banyak kesempatan untuk siswa untuk mengekspresikan pendapat mereka dan menikmati proses belajarnya. Penggunaan multimedia juga dapat meberikan motivasi juga membawa aspek positif kepada siswa sehingga mereka dapat meningkatkan keterampilan mereka.
 

A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari desain pembelajaran Multimedia ini adalah untuk:
1.      Meningkatkan motivasi siswa untuk berani berbicara di depan kelas
2.      Menghadirkan situasi yang menyenangkan dengan menayangkan video.
3.      Menciptakan proses belajar yang lebih interaktif.

Desain pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara ini akan menggunakan multimedia berupa video animasi. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam desain ini adalah ‘Memerikan/ Mendeskripsikan Tayangan Video’ dan ‘Melanjutkan Cerita Berdasarkan Tayangan Video’. Desain pembelajaran dengan menggunakan multimedia ini dapat diterapkan pada siswa sekolah dasar kelas 1 sampai kelas 6.
Model Pembelajaran Memerikan/ Mendeskripsikan dan Melanjutkan Cerita merupakan salah satu sub bagian dari Model Pembelajaran Berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Model pembelajaran Memerikan/ Mendeskripsikan merupakan pembelajaran dalam rangkan melatih siswa dalam berbicara dan bercerita dengan cara memerikan/ mendeskripsikan apa yang telah dilihatnya dan Melanjutkan Cerita merupakan pembelajaran dalam rangka melatih siswa dalam berbicara dan bercerita  dengan cara melanjutkan sepenggal cerita yang belum selesai. Sengaja cerita tidak diselesaikan, agar siswa sendiri yang melanjutkannya.

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Memerikan/ Mendeskripsikan
Langkah-langkah pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan multimedia sebagai media dan memerikan/ mendeskripsikan sebagai model pembelajaran:
Materi tayangan video (cuplikan tayangan video di lampiran)
Tema: kegiatan sehari-hari

1.      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2.      Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok beranggotakan 3-4 siswa.
3.      Siswa menonton klip (video) yang mempertontokan sebuah kejadian.
4.      Siswa diminta untuk mendeskripsikan apa yang telah ditontonnya.
5.      Tiap siswa diminta untuk bercerita kepada teman sekelompoknya tentang peristiwa yang ditontonnya.
6.      Salah seorang siswa ditiap kelompok diminta untuk mendeskripsikan cerita atau peristiwa yang telah ditontonnya di depan kelas.
7.      Demikian seterusnya sampai setiap perwakilan siswa dari kelompok mendapat giliran.

Evaluasi
Penilaian difokuskan pada penyusunan kalimat yang benar dan relevan dengan cerita atau peristiwa yang ditayangkan dalam video.

2. Melanjutkan Cerita
Langkah-langkah pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan multimedia sebagai media dan melanjutkan cerita sebagai model pembelajaran:

Materi tayangan video (cuplikan tayangan video di lampiran)
Tema: kegiatan sehari-hari

1.      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2.      Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok beranggotakan 3-4 siswa.
3.      Siswa menonton cplikan klip (video) yang mempertontonkan sebuah kegiatan.
4.      Siswa diminta untuk melanjutkan cerita yang mungkin terjadi selanjutnya berdasarkan tayangan.
5.      Tiap siswa diminta untuk melanjutkan cerita di depan teman sekelompoknya.
6.      Salah seorang siswa ditiap kelompok diminta untuk melanjutkan cerita dari peristiwa yang telah ditontonnya di depan kelas.
7.      Demikian seterusnya sampai setiap perwakilan siswa dari kelompok mendapat giliran.

Evaluasi
Penilaian difokuskan pada penyusunan kalimat yang benar dan relevan dengan cerita atau peristiwa yang ditayangkan dalam video.

Daftar Pustaka

Andressen, B & Brink, K. 2013. Multimedia in Education. UNESCO Institute for Information Technologies in Education

Damayanti, Vismaia. 2015. Materi Perkuliahan: Strategi Pengajaran Berbicara. UPI

David, Paul. 2003. Teaching English to Children in Asia. Pearson Longman

https://wyw1d.wordpress.com/2009/11/22/model-pembelajaran-melanjutkan-cerita/

Joshi, A. 2012. Multimedia: A Technique in Teaching Process in the Classrooms. CWE Journal. ISSN: 0973-4929, Online ISSN: 2320-8031

Kanwal, W & Khursid, F. 2012. University Students’ Difficulties in Learning English Language Skills. Language in India. Volume 12 : 2 February 2012 ISSN 1930-2940

Khurriyatur, R. 2013. LKP : Perancangan Interaktif Company Profile PT. Simpati Global Surabaya. Undergraduate thesis, STIKOM Surabaya.

SEG Research. 2008. Understanding Multimedia Learning: Integrating multimedia in the K-12 classroom.

Tarigan, Henry Guntur. 1990. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa. Bandung

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa. Bandung

No comments:

Post a Comment