Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Thursday, 3 March 2016

Hutang ... Oh Hutang ...

Mungkin hampir semua orang pernah berhutang atau juga dihutangi sama orang lain. Alasan orang untuk berhutang bermacam-macam. Ada yang berhutang untuk keperluan hidup sehari-hari, ada yang berhutang untuk keperluan usaha, sekolah, kuliah ataupun keperluan lainnya. Bahkan ada yang berhutang untuk memenuhi gaya hidupnya yang 'wah'.

Sumber untuk dihutangi pun bermacam-macam. Ada yang berhutang ke bank, ke pegadaian, ataupun ke teman. Biasanya para pelaku usaha meminjam uang ke bank dengan agunan sertifikat kendaraan ataupun rumah. Untuk berhutang skala kecil, bisa meminjam uang ke pegadaian dengan jaminan perhiasan ataupun barang elektronik yang mempunyai nilai jual tinggi. Jika tidak mempunyai barang jaminan, yah mentoknya pinjam uang ke teman. Banyak juga sih yang pinjam ke rentenir, tanpa jaminan barang tapi bunga yang dikenakan tinggi. Misalnya pinjam 100.000, harus mengembalikan 200.000, jika tidak mengembalikan bisa jadi nyawa melayang atau muka jadi ancur. 

Pinjam uang ke bank bukan tanpa resiko, jika usahanya tidak berjalan dengan lancar atau bangkrut, siap-siap saja kendaraan atau rumah yang jadi jaminan bisa melayang pergi. Bunga yang dikenakan pun cukup tinggi. Tapi yah gimana lagi, memang usaha butuh dana. Tapi sekarang-sekarang ini banyak pelatihan-pelatihan tentang usaha tanpa pinjaman dana ke bank. 

Yang paling aman dan enak sih pinjam uang ke teman. Tanpa jaminan dan tanpa bunga. Apalagi kalau temannya baik banget dan pemalu, iya malu buat menagih. Bisa-bisa lupa untuk bayar hutang dan bebas deh. 

Nah, yang mau saya soroti di tulisan ini adalah nestapanya jika kita dihutangi oleh teman, terus teman kita itu susah banget bayarnya. Masa iya harus kita tagih terus-terusan yang akhirnya jadi kita sendiri yang malu buat nagihnya. 

Biasanya tuh 'teman' ketika mau pinjam uang sama kita, duuuh memelasnya minta ampun deh sampai kita kasihan jika tidak memberi. Diawal 'teman' kita itu berjanji akan melunasi hutang secepatnya. Tapi setelah ditunggu beberapa waktu, dia nya menghilang tanpa kabar. Ketika kita tagi lewat telepon atau sms, jawabannya adalah dia belum punya uang untuk mengganti ataupun uangnya terpakai oleh kebutuhan yang lain. Okelah, kita masih bisa tolerir, masih bijaksana lah kita, apalagi yang pinjam uang adalah teman kita sendiri. Selang beberapa lama, tentu kita tagih lagi dong, kan hak yang dihutangi mengingatkan yang hutang. Eeeh masih belum juga bisa bayar dengan berbagai alasan. Akhirnya, Kita sendiri yang malu karena terus-terusan nagih. Kesannya malah kita seperti 'pengemis' yang meminta-minta. Padahal yang minjemin uang siapa yang pinjam uangnya siapa. Kenapa musti yang meminjamkan uang yang jadi malu dan terkesan seperti meminta-minta. 

Lebih parah lagi adalah jika 'teman' yang berhutang sama kita tuh pas ditagih malah marah-marah. Marahnya macam-macam. Ada yang bilang gini, 'Kenapa sih nagih terus, emang saya apaan sih sampai ditagih terus-terusan, nanti juga saya bayar, gak usah lah nagih terus-terusan"... Lah yang didzolimi siapa yang marah-marah siap. Berhak dong yang nagsih hutang tuh nagih, Bayangkan aja kalau pinjam uangnya ke bank, yang nagihnya debt collector yang badannya gede-gede dengan muka serem. Masih untung ada teman yang mau kasih hutang. Eh malah marah-marah pas ditagih. Gak tau diri banget kan....

Nah, ini lah jadi sebab kenapa sungkan kasih hutang sama teman. Suka susah nagihnya, apalagi kalau kita orangnya gak enakan. Saya termasuk orang yang sering pinjam uang sama teman. Tapi alhamdulillah saya berusaha untuk menjaga kepercayaan yang teman saya berikan. Saya akan berusaha untuk bayar tepat waktu walaupun harus bersusah payah buat cari uang pelunasan. Beruntung banget jika kita dapat kepercayaan dipinjami hutang sama teman. Hutang ke teman itu tanpa bunga, jaminannya adalah kepercayaan. Jadi kalau berhutang sama teman, jagalah kepercayaan yang diberikan oleh teman yang ngasih hutang, biar gampang kalau mau pinjam lagi ... hehehe ^-^

ps: Terima kasih untuk orang tua saya yang suka 'meminjamkan' uang walaupun akhirnya tidak dijadikan pinjaman dan dijadikan sedekah buat anaknya. Terima kasih buat adik saya yang rela minjemin uangnya. Terima kasih buat tante dan sepupu-sepupu yang rela dipinjami uang dan rela dibayarnya dengan cara dicicil. Terima kasih untuk teman-teman yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk meminjam uang...hehehe. Terima kasih juga buat BJB yang kasih pinjam uang buat saya bayar kuliah walaupun bunga nya lumayan. Terima kasih untuk Pegadaian Syariah yang telah setia dijadikan tempat untuk 'menyekolahkan' perhiasan-perhiasan saya. Terima kasih kepada Koperasi Sekolah yang telah memberikan pinjaman juga untuk saya bayar kuliah (lagi). 

No comments:

Post a Comment