Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Monday 12 September 2022

Kemenangan di Perang Badar

 

 


Kemenangan di perang Badar adalah kemenangan yang paling fenomenal dan dahsyat yang pernah terjadi. Kemenangan di perang Badar juga berarti kemenangan umat Islam dalam memerangi kemusyrikan dan kebatilan. Perang Badar adalah perang pertama yang dilakoni oleh kaum muslimim setelah peristiwa hijrah. Perang Badar terjadi pada tahun kedua setelah hijrah. 

Perang Badar disebut fenomenal karena saat itu jumlah pasukan umat Islam sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pasukan kaum kafir Quraisy. Pasukan umat muslimin hanya berjumlah sekitar 300 orang melawan pasukan kaum kafir Quraisy yang berjumlah 1000 pasukan yang dilengkapi dengan perlengkapan dan persenjataan yang lengkap. Saat peperangan, kaum muslimin hanya dilengkapi 8 pedang, 2 kuda dan 70 unta sedangkan kafir Quraisy memiliki 600 senjata, 700 unta dan 300 pasukan berkuda.

Kemenangan di perang Badar tidak lepas dari strategi yang digunakan oleh kaum Muslimin. Setidaknya ada empat hal penting yang membuat kaum Muslimin memenangkan perang Badar.

Pertama adalah satu komando oleh Rasulullah SAW. Beliau memimpin langsung peperangan. Sebelum memulai peperangan, Rasulullah berdo’a agar Allah memenagkan kaum muslimin. “Allahumma ya Allah. Kaum Quraisy kini datang dengan segala keangkuhannya, berusaha mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, pertolongan-Mu juga yang Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan Islam ini binasa, tak ada lagi ibadah kepada-Mu di muka bumi.”

Do’a Rasulullah menggetarkan bumi dan langit. Dalam surat al -Anfal ayat 9 dan 10, Allah SWT berfirman, “(Ingatlah), ketika kamu memohon kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, ‘Sungguh, Aku (Allah) akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.’ Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan, kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.”

Setelah mendapatkan wahyu ini, wajah Rasulullah SAW langsung berseri-seri dan beliau segera mengabarkan kegembiraan ini kepada sahabat-sahabatnya. Kabar dari Rasulullah membuat semangat kaum muslimin semakin berkobar. Semangat yang berkobar inilah yang menjadi faktor penting kedua yang membuat kemenangan berada di pihak kaum muslimin.

Faktor penting yang ketiga adalah tujuan dari kaum muslimin dalam perang Badar. Tujuan dari perang Badar yang sesunguhnya adalah untuk menjaga eksistensi agama Islam.  Dengan menjaga tujuan ini, kaum muslimin memerangi kemusrikan dan kebatilan.

Faktor penting yang keempat adalah strategi yang diterapkan oleh Rasulullah untuk menghadapi perang Badar. Sebelum perang Badar meletus, Rasulullah mengirimkan seorang mata-mata untuk memantau kekuatan pasukan kaum kafir Quraisy. Mata-mata ini mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan pasukan musuh yang bisa dijadikan dasar informasi untuk menentukan strategi selanjutnya.

Taktik selanjutnya adalah memanfaatkan medan Badar. Kaum muslimin memilih base camp yang dekat dengan mata air. Hal ini bertujuan agar kaum muslimin tidak kekurangan air ketika perang berlangsung sedangkan pihak musuh jauh dari mata air sehingga menyebabkan mereka kekurangan pasokan air dan makanan karena kaum muslimin memutus suplai air ke base camp kaum Quraisy.

Kemudian Rasulullah menerapkan taktik perang dari jarak jauh. Umat muslim menyadari jika mereka berhadapan langsung dengan musuh, mereka akan langsung kalah karena jumlah persenjataan yang jauh kebih sedikit. Rasulullah memerintah para pemanah untuk melepaskan anak panah mereka dari bukit sehingga kaum kafir Quraisy terpukul mundur karena tidak menyangka mereka akan diserang dari arah bukit.

Dengan pertolongan Allah, strategi perang yang tepat, dan semangat dari kaum muslimin akhirnya Kaum kafir Quraisy kalah dan lari meninggalkan peperangan dengan meninggalkan harta berupa 600 senjata lengkap, 300 ekor kuda, 700 ekor unta dan perniagaan milik Abu Sufyan.

Setelah perang Badar usai, Rasulullah SAW mengatakan sesuatu hal yang sangat penting dalam perjalanan pulang. Rasulullah mengatakan bahwa setelah perang Badar, perjuangan yang sesungguhnya akan dimulai.

Rasulullah berkata, “Wahai kaumku, kita baru saja kembali dari jihad kecil (perang Badar) dan menuju jihad besar.”

Mendengar perkataan Rasulullah, para sahabat merasa heran dan menanyakannya pada Rasulullah, “Apakah jihad yang lebih besar dari (perang Badar) itu, wahai Rasulullah?” Kemudian Rasulullah menjawab, “Jihad melawan hawa nafsu.”

Inilah perjuangan yang sesungguhnya, yaitu perjuangan untuk melawan hawa nafsu. Inilah hakikat yang sebenarnya dari sebuah perjuangan, perjuangan melawan nafsu yang ada dalam diri.

 

Wallahu’alam…^_^…

 

No comments:

Post a Comment