Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Saturday 10 September 2022

Musibah: Ujian, Teguran dan Azab dari Allah

 


Sering kita merasa dan bertanya-tanya kenapa musibah ini terjadi pada kita atau kenapa kita terkena penyakit ini? Kita lupa sering lupa bahwa Allah senantiasa menguji hamba-hamba-Nya yang beriman. Allah memberikan musibah sebagi ujian, cobaan, teguran, bahkan adzab.

Kita patut bersyukur jika Allah menguji kita dengan berbagai musibah ataupun penyakit. Berarti terbukti apa yang Allah firmankan dalam surat Al-Ankabut ayat 2 dan 3, “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, lantas tidak diuji lagi? Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mengetahui orang-orang yang dusta.” 

“Tiap-tiap yang berjiwa, pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepada Kami-lah kamu kembali.” (QS.Al-Anbiya:35)

Begitulah cara Allah dalam menyayangi hamba-hamba-Nya yang sholeh dan beriman. Allah memberikan ujian dan cobaan agar kita menjadi orang-orang yang bersyukur dan menjadi pribadi yang lebih kuat di kemudiah hari. Allah juga memberikan sakit, musibah dan ujian sebagai bentuk pengugur dosa-dosa yang pernah kita lakukan di masa lalu.

Dalam hal ini Rasulullah bersabda, “Tidaklah menimpa seorang muslim suatu keletihan, penyakit, kecemasan, kesedihan, kesakitan dan kepedihan bahkan hingga duri yang menusuknya, melainkan dengan semua itu Allah akan menghapus segala kesalahannya.” (HR Bukhori Muslim)

Allah juga memberikan musibah atau sakit sebagai bentuk teguran kepada kita. Mungkin selama ini kita sering lupa kepada Allah sehingga Allah memberikan sebuah musibah agar kita ingat kembali kepada Allah. Mungkin kita juga kerap menduakan Allah dengan makhluknya yang lain dan Allah tidak suka jika kita lebih memperhatikan makhluk-Nya yang lain.

Allah adalah pencemburu sehingga Dia tidak berkenan untuk diduakan dengan apa atau siapapun yang lain dengan kata lain Allah cemburu jika manusia berpaling dari-Nya. Bukankah cemburu itu tandanya cinta.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada siapapun yang lebih pencemburu dibandingkan dengan Allah.” (HR Bukhori Muslim

Yang paling mengerikan adalah ketika Allah memberikan musibah sebagai bentuk azab dari-Nya yang artinya Allah marah dan murka kepada kita karena berbagai maksiat yang kita lakukan.

Allah SWT berfirman dalam surat Asy Syura ayat 30, “Dan musibah apapun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).

Namun Allah Maha Penyanyang. Sebanyak dan seluas apapun kesalahan yang kita perbuat akan Allah maafkan jika kita benar-benar bertaubat. Inilah bentuk kasih sayang Allah kepada semua hamba-hamba-Nya. Bahkan jika kita berbuat banyak kesalahan dan bermaksiat, Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertaubat agar Allah memaafkan semua dosa kita. Merugilah kita jika masih berkubang dalam kemaksiatan dan dosa sedang kita tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk bertobat.

 

Wallahu’alam…^_^…

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment