Al-Israa:36

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

"In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful"



Friday 13 January 2023

Kutulis di Lembaran Baru

 


Tahun 2022 sudah berlalu dengan kisah manis dan kisah pahit yang membersamainya. Kisah manis yang terjadi sepanjang tahun 2022, biarlah menjadi kenangan indah tak terlupakan yang dapat kita ceritakan pada keturunan kita kelak. Sedangkan kisah pahit menjadi pembelajaran yang membuat kita semakin kuat dan dewasa.

 

Kepahitan, kekalahan, keterpurukan, ataupun kegagalan jangan sampai membuat Langkah kita terhenti. Jadikan itu sebagai penyemangat kita dalam menulis impian impian kita selanjutnya.

 

Tahun 2022 sudah berlalu, tahun 2023 di depan mata. Apa yang akan kita lakukan untuk menghiasi kehidupan kita di tahun 2023? Apakah akan mengulang kesalahan-kesalahan kita di masa lalu? Ataukah merancang impian baru demi kebahagiaan kita? Bagaimana dengan rancangan dan impian kita yang telah gagal di tahun sebelumnya? Apakah kita akan melupakannya begitu saja?

 

Saya pikir kita tidak harus membuang impian atau rencana kita yang gagal atau memang belum terlaksana di tahun-tahun sebelumnya. Kita bisa meneruskan rencana yang tidak dan belum berhasil tersebut dengan usaha dan do’a yang lebih keras lagi.

 

Impian saya pada setiap tahun adalah menikah. Namun hingga tahun 2022 berakhir, impian saya untuk menikah belum terwujud. Apakah saya akan melupakan impian saya untuk menikah karena berulang kali kegagalan yang saya alami? Tentu saja tidak. Impian untuk menikah akan terus ada pada setiap tahunnya terutama di tahun 2023 ini.

 

Bagi perempuan dengan usia yang sudah tidak muda, sedikit sulit untuk bertemu dengan pria dengan kriteria yang diinginkan. Bayangkan saja kriteria ideal jodoh yang kita inginkan ketika berusia 20 tahunan dimana kita memasang standar yang cukup tinggi untuk kriteria pasangan kita. Lanjut ke usia 30 tahunan. Usia yang berada di puncak-puncaknya. Usia 30 an adalah usia dimana sebagian besar perempuan yang memilih untuk menjadi wanita karier berada dalam puncak keemasannya. Pada usia ini, banyak perempuan yang terkadang lupa dengan kebutuhannya untuk menikah hingga usia terus merambat menuju angka 40.

 

Jangan sampai kegagalan kita di tahun sebelumnya mematikan Langkah kita di tahun berikutnya. Jangan takut untuk melangkah dan membuat rancangan dan rencana baru untuk menggapai impian-impian kita.

 

Gagal bertemu jodoh di tahun-tahun sebelumnya, bukan berarti kita jadi malas untuk ‘masih’ memiliki impian untuk menikah, kan?

 

Hari saya, saya mendapatkan chat dari adik saya yang masih duduk di bangku SMA. Dia menanyakan apakah saya seorang anti natalis. Bingung dong ditanya memakai istilah yang aneh. Saya langsung tanya arti dari anti natalis. Adik saya bilang anti natalis itu orang yang menunda pernikahan dan kelahiran. Tidak puas dengan makna yang diberikan, saya googling lah makna dari anti natalis.

 

Antinatalis atau anti-natalisme adalah pandangan etis yang menilai negatif atas reproduksi atau kelahiran. Kaum antinatalis berargumen bahwa manusia harus menghentikan reproduksi karena sifatnya salah secara moral (ada pula yang berpendapat bahwa reproduksi yang dilakukan makhluk berkesadaran lainnya pun salah). 

 

Walaupun belum menikah dan memiliki anak, saya sangat tegas menentang pandangan para anti natalis. Bagi saya pernikahan dan keturunan adalah berkah yang Tuhan berikan pada manusia.

 

Kembali lagi pada resolusi di tahun 2023. Ada baiknya resolusi yang kita buat tidak hanya berfokus pada diri sendiri saja. Resolusi yang kita buat harus memberikan banyak manfaat juga untuk orang lain. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan banyak manfaat. Bagaimana cara membuat resolusi yang memberikan manfaat untuk kita sendiri dan juga orang lain?

 

Jadilah manusia yang paripurna, yaitu menjadi individu yang memiliki watak mulia, positif, dinamis, progresif, dan responsif terhadap masalah yang ada di sekitarnya. Berbuat baik pada diri sendiri, kepada sesama, dan kepada alam semesta. Manusia yang paripurna melahirkan karya-karya baik yang membawa kebajikan dan kemaslahatan, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga membawa dan memberikan manfaat bagi semua makhluk.

 

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.
(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’, No. 3289).

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment